Definisi Kepribadian
Definisi Kepribadian - Setiap individu mempunyai sifat yang unik. Satu orang dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk bertindak, berpikir, merasakan, cara berafiliasi dengan orang lain, dan cara seseorang menghadapi masalah. Kepribadian sendiri terbentuk melalui proses sosialisasi yang panjang semenjak kita dilahirkan. Kepribadian meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat seseorang yang bisa berubah dan berkembang seiring proses sosialisasi yang dilakukan individu tersebut.
A. Definisi Kepribadian Menurut Para Ahli
Kepribadian sebenarnya ialah sebuah konsep yang sangat luas. Itulah mengapa definisi kepribadian yang disampaikan oleh satu hebat dengan hebat yang lain kadang berbeda. Namun perbedaan pendapat itulah yang nantinya akan melengkapi dan memperkaya pengetahuan kita mengenai konsep kepribadian. Berikut ialah pengertian atau definisi kepribadian yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Roucek dan Warren, dalam buku yang berjudul "Sociology an Introduction", Roucek dan Warren mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari sikap individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem saraf, watak, seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, dan kelainan-kelainan biologis lainnya. Adapun faktor psikologis meliputi unsur tempramen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan, dan sebagainya. Faktor sosiologis yang mempengaruhi kepribadian seorang individu sanggup berupa proses sosialisasi yang ia peroleh semenjak kecil.
Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Antropologi I", menyatakan bahwa kepribadian ialah susunan dari unsur-unsur logika dan jiwa yang memilih tingkah laris atau tindakan seseorang.
Yinger, menyampaikan bahwa kepribadian ialah keseluruhan sikap seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa kepribadian ialah perpaduan yang utuh antara sifat, sikap, teladan pikir, emosi, dan nilai-nilai yang menghipnotis individu semoga berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.
Theodore M. Newcomb, ialah spesialis sosiologi berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepribadian ialah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menawarkan organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan mencicipi secara khusus apabila ia berafiliasi dengan orang lain atau saat ia menghadapi suatu persoalan atau keadaan.
M. A. W. Brower, beropini bahwa kepribadian adalah corak tingkah laris sosial seorang individu yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian seseorang senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan proses sosialisasi yang dilakukan orang tersebut. Adapun faktor-faktor yang menghipnotis kepribadian pada seseorang ialah sebagai berikut.
1. Faktor Biologis
Setiap orang niscaya mempunyai warisan biologis yang berbeda dengan orang yang lainnya. Warisan biologis sanggup berupa bentuk fisik yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, bahkan pada anak kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang sanggup menjadi salah satu faktor penentu perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan bagaimana ia diperlakukan dalam masyarakat.
2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus
Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis kebudayaan yang berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan yang akan menghasilkan kebudayaan petani, dan kebudayaan masyarakat kota. Letak geografis ini sesungguhnya hanya merupakan karakteristik kepribadian umum dari suatu masyarakat dan tidak semua warga masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh lantaran itu sanggup kita simpulkan bahwa kepribadian umum ialah kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat.
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Sepanjang kehidupan seseorang, niscaya ada kelompok-kelompok tertentu yang diserap gagasan-gagasan dan norma-normanya oleh seseorang. Kelompok keluarga ialah kelompok pertama yang akan dilalui oleh individu dan mungkin yang mempunyai peranan paling penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yang menjadi acuan individu dalam membentuk kepribadiannya ialah kelompok bermain. Peranan kelompok bermain ini akan semakin berkurang pengaruhnya seiring dengan pertambahnya usia seseorang.
Selain keluarga dan kelompok bermain, kelompok mejemuk juga mempunyai peranan yang cukup besar bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompo mejemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat yang sangat beraneka ragam. Bermacam-macam kelompok masyarakat ini mempunyai pendangan-pandangan yang berbeda dalam memandang nilai dan norma. Dalam keadaan perbedaan menyerupai ini, seorang individu hendaknya memilih sendiri apa yang dianggapnya baik bagi dirinya sehingga tidak terhanyut dalam arus perbedaan yang terjadi dalam masyarakat beragam tempatnya berada.
4. Faktor Pengalaman Unik
Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu mempunyai kepribadian yang sama. Hal tersebut disebabkan lantaran pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah mengapa dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang sama tidak akan menghasilkan kepribadian yang sama, bahkan pada seseorang yang lahir kembar sekalipun.
A. Definisi Kepribadian Menurut Para Ahli
Kepribadian sebenarnya ialah sebuah konsep yang sangat luas. Itulah mengapa definisi kepribadian yang disampaikan oleh satu hebat dengan hebat yang lain kadang berbeda. Namun perbedaan pendapat itulah yang nantinya akan melengkapi dan memperkaya pengetahuan kita mengenai konsep kepribadian. Berikut ialah pengertian atau definisi kepribadian yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Roucek dan Warren, dalam buku yang berjudul "Sociology an Introduction", Roucek dan Warren mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari sikap individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem saraf, watak, seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, dan kelainan-kelainan biologis lainnya. Adapun faktor psikologis meliputi unsur tempramen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan, dan sebagainya. Faktor sosiologis yang mempengaruhi kepribadian seorang individu sanggup berupa proses sosialisasi yang ia peroleh semenjak kecil.
Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Antropologi I", menyatakan bahwa kepribadian ialah susunan dari unsur-unsur logika dan jiwa yang memilih tingkah laris atau tindakan seseorang.
Yinger, menyampaikan bahwa kepribadian ialah keseluruhan sikap seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa kepribadian ialah perpaduan yang utuh antara sifat, sikap, teladan pikir, emosi, dan nilai-nilai yang menghipnotis individu semoga berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.
Theodore M. Newcomb, ialah spesialis sosiologi berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepribadian ialah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menawarkan organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan mencicipi secara khusus apabila ia berafiliasi dengan orang lain atau saat ia menghadapi suatu persoalan atau keadaan.
M. A. W. Brower, beropini bahwa kepribadian adalah corak tingkah laris sosial seorang individu yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian seseorang senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan proses sosialisasi yang dilakukan orang tersebut. Adapun faktor-faktor yang menghipnotis kepribadian pada seseorang ialah sebagai berikut.
1. Faktor Biologis
Setiap orang niscaya mempunyai warisan biologis yang berbeda dengan orang yang lainnya. Warisan biologis sanggup berupa bentuk fisik yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, bahkan pada anak kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang sanggup menjadi salah satu faktor penentu perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan bagaimana ia diperlakukan dalam masyarakat.
2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus
Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis kebudayaan yang berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan yang akan menghasilkan kebudayaan petani, dan kebudayaan masyarakat kota. Letak geografis ini sesungguhnya hanya merupakan karakteristik kepribadian umum dari suatu masyarakat dan tidak semua warga masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh lantaran itu sanggup kita simpulkan bahwa kepribadian umum ialah kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat.
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Sepanjang kehidupan seseorang, niscaya ada kelompok-kelompok tertentu yang diserap gagasan-gagasan dan norma-normanya oleh seseorang. Kelompok keluarga ialah kelompok pertama yang akan dilalui oleh individu dan mungkin yang mempunyai peranan paling penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yang menjadi acuan individu dalam membentuk kepribadiannya ialah kelompok bermain. Peranan kelompok bermain ini akan semakin berkurang pengaruhnya seiring dengan pertambahnya usia seseorang.
Selain keluarga dan kelompok bermain, kelompok mejemuk juga mempunyai peranan yang cukup besar bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompo mejemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat yang sangat beraneka ragam. Bermacam-macam kelompok masyarakat ini mempunyai pendangan-pandangan yang berbeda dalam memandang nilai dan norma. Dalam keadaan perbedaan menyerupai ini, seorang individu hendaknya memilih sendiri apa yang dianggapnya baik bagi dirinya sehingga tidak terhanyut dalam arus perbedaan yang terjadi dalam masyarakat beragam tempatnya berada.
4. Faktor Pengalaman Unik
Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu mempunyai kepribadian yang sama. Hal tersebut disebabkan lantaran pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah mengapa dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang sama tidak akan menghasilkan kepribadian yang sama, bahkan pada seseorang yang lahir kembar sekalipun.