Teknik Pengumpulan Data Geografi
Teknik pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Analisis Isi Media Massa
Teknik ini berupa mengumpulkan data dengan menganalisis isi media massa. Sebagai contoh, di dalam media massa dimuat uraian dan data tentang kemasyarakatan, perkembangan bank, dan perkembangan perekonomian.
2. Observasi Langsung
Teknik observasi langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala langsung pada objek yang berada di tempat kejadian. Syarat dalam menggunakan metode observasi antara lain sebagai berikut.
- Metode observasi dapat dilakukan secara bebas atau menggunakan daftar isian yang telah disiapkan serta dapat mengguakan rekaman suara dan gambar.
- Semakin banyak objek yang diamati, semakin sulit pengamatannya.
- Observasi dilakukan seara cermat, jujur, dan objektif terhadap data yang relevan.
- Sistem dan prosedur yang dilakukan berdasarkan panduan yang baku.
- Pengamat harus memahami apa yang akan dicatat dan dikumpulkan.
Pencatatan hasil observasi dilakukan dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Tujuan memakai formulir pencatatan yaitu sebagai berikut.
- Memudahkan dalam merekam kejadian, proses, dan gejala sosial.
- Mencatat segala kejadian dan proses di lapangan.
- Membantu menguatkan data lain yang terkumpul.
- Menjaga agar hasil pengamatan mudah diketahui pihak lain.
- Dapat diformulasikan kembali sehingga dapat menggambarkan suatu kejadian.
3. Observasi tidak langsung
Teknik observasi tidak langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan penatatan gejala pada objek penelitian secara tidak langsung.
4. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden secara langsung. Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Wawancara terpimpin (guided interview)
Wawancara ini dilakukan dengan membuat pertanyaan – pertanyaan sebelum dilakukannya wawancara. Pada saat wawanara, peneliti membaca pertanyaan yang telah dibuat sekaligus untuk check list pertanyaan yang telah terjawab.
b. Wawancara tidak terpimpin (unguided interview)
Wawanara ini diperuntukan bagi peneliti yang sudah terbiasa mengajukan pertanyaan dan bertemu dengan siapa saja sehingga tidak memerlukan catatan pertanyaan. Namun, ada kekurangannya yaitu pertanyaan tidak terfokus karena diajukan secara spontan, juga kadang ada pertanyaan yang belum ditanyakan kepada responden.
c. Wawancara bebas terpimpin (controlled interview)
Wawancara ini dilakukan dengan membaca pertanyaan yang telah dibuat sambil menanyakan lebih dalam untuk mendapatkan data penelitian. Wawancara bebas terpimpin ini sangat disarankan bagi para peneliti.
Berdasarkan jumlah pewawancara, wawancara dibedakan menjadi sebagai berikut.
- Wawancara perseorangan (personal interview), yaitu wawancara yang dilakukan seorang peneliti dengan responden.
- Wawancara kelompok (group interview), yaitu wawancara yang dilakukan secara berkelompok dengan beberapa tema penelitian.
5. Kuesioner / Angket (Questionaire)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden sehubungan dengan penelitian. Kuesioner mempunyai model jawaban yang bersifat terbuka, tertutup, dan campuran.
- Kuesioner Terbuka adalah Kuesioner yang dapat diisi sesuai dengan kehendak responden. kelebihannya adalah responden diberi kebebasan penuh untuk mengisi kuesioner, dan peneliti mendapat jawaban yang bervariatif. Kekurangannya adalah peneliti harus mengelompokkan jawaban karena bahasa Indonesia banyak persamaan katanya.
- Kuesioner tertutup adalah Kuesioner yang telah memiliki pilihan jawaban, responden cukup memberi tanda silang pada jawaban yang dipilihnya. Kelebihannya adalah peneliti mudah dalam mengolah data dan tidak mendapat tambahan informasi. Kekurangannya adalah kuesioner tidak dapat memberi jawaban/masukan lain.
- Kuesioner Campuran adalah Kuesioner yang terdiri dari kuesioner tertutup dan terbuka. Kelebihannya adalah dapat mencakup area yang luas karena dapat melalui pos, e-mail, dan lain – lain, serta responden lebih jujur dalam menjawab. Kekurangannya adalah kuesioner tidak kembali, peneliti tidak mendapatkan tambahan informasi, waktu cukup lama, dan pertanyaan ada yang tidak terjawab.
Ada beberapa pedoman untuk membuat pertanyaan pada angket yaitu sebagai berikut.
- Perlu kata pengantar yang berisi tujuan dan harapan peneliti.
- Pertanyaan dimulai dari yang mudah ke pertanyaan yang sulit.
- Bahasa dan kata – kata yang digunakan mudah dipahami.
- Setiap pertanyaan hanya menanyakan satu hal.
- Pertanyaan harus dihindarkan dari praduga yang belum tentu benar.
- Pertanyaan harus dihindarkan dari hal – hal yang menyangkut harga diri dan bersifat pribadi.
- Pertanyaan harus dihindarkan dari pengertian ganda.
6. Teknik Dokumenter (Bibliografi)
Teknik studi documenter adalah pengumpulan data menggunakan sumber dokumen tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya dari sumber dokumen, buku, Koran, dan majalah.