Tafsir Al-Durr Al-Masun Fi ‘Ulum Al-Kitab Al-Maknun
Pendahuluan
Al-Durr al-Masun fi ‘Ulum al-Kitab al-Maknun ialah salah satu kitab yang jarang dilirik kebanyakan orang tapi sesungguhnya sangat menarik untuk dikaji dan didiskusikan bagi setiap penuntut ilmu khususnya yang sedang menekuni bidang ilmu dan tafsir al-Qur’an.Kitab ini merupakan satu dari sekian macam jenis kitab tafsir. Dan sebagaimana kita ketahui, bahwa keutamaan sebuah ilmu itu tergantung pada tema apa yang diambil dari pembahasan itu. Maka, alasannya ialah tema pembahasan yang ada dalam kitab ini ialah al-Qur’an secara otomatis menyebabkan kitab ini menjadi istimewa dan mempunyai banyak keunggulan. Karena al-Qur’an sebagai rujukan dan sumber utama umat Islam, juga memiliki banyak keistimewaan. Disamping itu hanya al-Qur’an, satu-satunya mu’jizat Nabi yang bisa dirasakan sepanjang masa. Bukan hanya alqur’an secara keseluruhan,tapi setiap abjad didalam al-Qur’an merupakan sebuah mu’jizat yang tidak seorang pun bisa menandingi. Jaminan yang niscaya dari Allah akan kelestariaannya menciptakan semakin berpengaruh dalil kemurnian dan keotentikan al-Qur’an.
Hal itu menyebabkan para pemerhati al-Qur’an tertarik untuk selalu mendalami, menguak dan membedah segala hal yan ada didalam al-Qur’an.Baik itu dari segi lafadh, makna, sistematika methode maupun bahasanya.Diantara bidang yang membahas perihal al-Qur’an selain ilmu-ilmu al-Qur’an ialah tafsir al-Qur’an. Seorang penafsir al-Qur’an tidak akan bisa menguak sebagian makna yang terkandung tanpa menguasai ilmu al-Qur’an itu sendiri. Nah, satu diantara kitab tafsir itu ialah kitab yang akan penulis resensi. Kitab itu adalahAl-Durr al-Masun fi ‘Ulum al-Kitab al-Maknun. Dalam resensi ini, akan penulis paparkan biografi singkat pengarang, para guru dan muridnya, metode dan sistematika penulisan kitab, kecenderungan, keistimewaan dan kelemahan kitab serta bagaimana komentar para ulama perihal kitab ini. Disamping itu juga akan penulis paparkan bentuk kitab, penerbit dan komentar muhaqqiq(peneliti). Semoga ada manfaat dan faedahnya.
B. Biografi Pengarang
Kitab Al-Durr al-Masun fi ‘Ulum al-Kitab al-Maknun ini dikarang oleh seorang pakar tafsir dan ilmu al-Qur’an berjulukan lengkap Syihab al-Din Abu al-Abbas Ahmad bin Yusuf bin Muhammad bin Mas’ud yang biasa dikenal dengan al-Samin. Dari situ bisa diketahui namakuniahnya ialah Abu al-Abbas berjuluk Shihab al-Din(cahaya agama).Beliau termasuk ulama terkemuka di bidang Ulum al-Qur’an dan tafsir khususnya dalam sisi bahasa dan ilmu qira’at pada masa delapan Hijriah atau masa 15 masehi.Namun tidak diketahui secara niscaya dari tokoh ini mengenai kelahirannya.Beliau wafat di kota Cairo Mesir pada Tahun 756 H. tepatnya bulan Jumadil Awal. Namun ada beberapa pendapat menyampaikan pada bulan Jumadil Akhir atau Akhir Sya’ban.Awalnya dia menetap di suatu tempat berjulukan Halab kemudian semenjak kecil berpindah ke Cairo hingga wafat disana untuk menuntut ilmu.Karena dari kecil sudah banyak melalang buana untuk mencari ilmu, tak heran dia banyak mengeluarkan karya-karya khususnya di bidang tafsir dan Ulum al-Qur’an.Beliau rela harus pergi ke Iskandariah hanya untuk mencar ilmu Huruf dalam al-Qur’an.Diantara bidang keilmuan yangmenonjol dari dia ialah dari tafsir, lughah, fiqh dan hadith.Namun yang paling dikuasainya ialah dalam bidang ilmu Qira’at.Beliau bahkan menulis kitab Sharh al-Shatibiyah untuk mengomentari kitab qira’ahnya syeikh as-Syatibi.Bahkan Ibnu al-Jazari salah seorang murid dari al-Syatibi memuji karyanya itu dengan ungkapan, “Belum pernah sebelumnya saya temukan kitab syarah Syatibi yang menyamai milik al-Samin”.
Beliau ialah salah seorang pengikut madhab As-Shafi’i.Bahkan dalam sejarah perjalanannya, dia sering menjadi pengganti hakim dalam bidang aturan Islam.Dalam bidang tafsir, dia mempunyai dua buah kitab, salah satunya mencapai 20 jilid dan lainnya 10 jilid.
C. Guru dan Karyanya
Setidaknya ada 4 guru yang dikenal oleh para sejarawan guru dari al-Samin pengarang kitab ini. Mereka ialah guru-guru yang mengajar di wilayah Cairo dan sekitarnya. Mereka itu antara lain :
- Abu Hayyan( 654-745 H.) dari Andalusia.
- Taqiyuddin al-Sha’I’ (636-725 H.) dari Mesir.
- Al-Asysyab Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim al-Maradi (w-736 H).
- Yunus al-Dabbusi (tidak diketahui biografinya).
Adapun hasil karya yang dimiliki oleh Syeikh Ahmad sesungguhnya banyak, namun yang diketahui dan masyhur tercatat tujuh buah, berikut beberapa kitab yang populer :
- Al-Durr al-Masun fi ‘Ulum al-Kitab al-Maknun(kitab yang akan diresume).
- Tafsir al-Qur’an (20 jilid).
- Al-Qoul al-Wajiz fi Ahkam al-Kitab al-‘Aziz.
- Sharh al-Tashil.
- Sharh al-Shatibiyah.
- Umdat al-Huffad fi tafsir al-Ashraf al-Alfadh.
- Al-Mu’rab.
D. Nama dan Bentuk Kitab
Nama lengkap kitab ini ialah sebagaimana disebut dala awal pengantar, yakni al-Durr al-Masun fi ‘Ulum al-Kitab al-Maknun.Namun ada sebagian ulama menyebutnya dengan al-Durr al-Masun fi ‘I’rabi al-Kitab al-Maknun.Karena kecenderungan kitab ini yang banyak membahas perihal I’robnya.Ada yang menyebutnya al-Durr al-Masun fi ‘Ilmi al-Kitab al-Maknun, bahkan ada yang menyebutnya dengan I’rab al-Qur’an.
Kitab ini diselesaikan penulisannya oleh pengarang pada pertengahan bulan Rajab tahun 734 H dalam naskah orisinil berupa 4 jilid. Namun seiring berjalannya zaman, naskah orisinil tersebut disalin ke aneka macam cetakan oleh beberapa penerbit, salah satunya yang peresume jelaskan disini ialah berupa cetakan dari penerbit Dar al-Qalam di kota Damaskus termasuk ibukota Negara Syria. Percetakan ini juga ada di kota Beeirut Negara Lebanon. Adapun jumlah jilid dari kitab ini mencapai 11 jilid, dengan jumlah halaman masing-masing jilid yang berbeda dengan lainnya.Untuk jilid pertama berisi dua bagian, pada pecahan pertama berisi perihal biografi pengarang kitab, pengantar muhaqqiq, beberapa komentar ulama’, terjemah (definisi) kitab,mulai dari keistimewaan, method, kecenderungan dan corak hingga acuan kitab.Diakhir pecahan pertama kitab ini berisi metode pentahqiq dalam mengulas kitab dan sebagian copy naskah orisinil dari kitab ini. Pada pecahan selanjutnya dari jilid awal kitab ini berisi pembahasan materi surat per surat. Dimulai dengan pembahasan Isti’adah, Basmalah, suratal-Fatihah dan surat al-Baqarah.Untuk lebih lengkapnya berikut peresume paparkan dalam bentuk skema:
No | Jilid | Isi kitab | Jml Hal. |
1 | 1 | Pengantar, surat Fatihah dan Baqarah | 520 |
2 | 2 | Surat al-Baqarah | 703 |
3 | 3 | Surat al-Imron dan an-Nisa | 702 |
4 | 4 | Surat an- Nisa', al-Maidah, dan al-An'am | 704 |
5 | 5 | S. al-An'am, al-A'raf dan al-Anfal | 647 |
6 | 6 | S. Taubah, Yunus, Hud, dan Yusuf | 672 |
7 | 7 | S. al-Ra'd hingga S. Maryam | 679 |
8 | 8 | S. Taha hingga S.al-Qasas | 703 |
9 | 9 | S. al-'Ankabut hingga S. al-Fath | 727 |
10 | 10 | S. al-Hujurat hingga S. al-Fajr | 798 |
11 | 11 | S. al-Balad hingga An-Nas, kalimat penutup, komentar dan catatan dari pentahqiq serta kumpulan daftar isi. | 509 |
E. Methode Kitab
Al-Samin al-Halabi menguraikan penjelasannya dalam kitab ini memakai tinjauan yang berbeda dari para ulama mufassir yang lain. Jika mufassir lain lebih pada makna penafsiran, asbab an-nuzul, dan sebagainya. Maka kitab al-Durr ini lebih focus pada pembahasan ilmu qira’at dan limaunsur gramatikal arab, meliputi:
- I’rab ( perubahan selesai kalimat)
- Tasrif (bentuk karakter kalimat)
- Lughah (bahasa)
- Ma’ani (Sastra)
- Bayan (gaya dan seni bahasa)
Dari tinjauan dan analisa yang digunakan pengarang tersebut menghasilkan inovasi makna-makna ayat yang dinilai benar dari sisi tafsir atau fiqh namun lemah berdasarkan bahasa.Padahal kita ketahui bersama dalam menjelaskan ayat al-Qur’an harus teruji melalui beberapa dimensi keilmuan termasuk bahasa.Sebagai contoh, dalam ayat 150 suratal-Baqarah berikut:
وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ
Sebagian ulama’ mengartikan lafad (إِلَّا ) dengan arti بعد . Kemudian al-Samin mengomentari itu dengan menyampaikan bahwa pemaknaan ini termasuk salah dan fatal sehingga mengandung kelemahan. Dan masih banyak contoh-contoh lain ibarat disebutkan dalam kitab ini.
Secara umum, system dan metode pembahasan dalam kitab ini menguraikan kalimat per kalimat ditinjau dari bahasa, nahwu, saraf, balaghah dan cabang-cabangnya.Lalu dia kompilasikan dengan sisi ilmu Qira’at (wajah bacaan al-Qur’an).
F. Corak dan Kecenderungan Kitab
Kitabini lebih cenderung pada kebahasaan, maka dalam hal ini bisa dikategorikan sebagai kitab tafsir yang bercorak lughawy dan adaby.Adapun cara penjelasannya memakai metode muqoranah atau membandingkan pendapat satu ulama’ kepada ulama yang lain untuk menjelaskan mana yang lebih berpengaruh dan rajah. Sementara sumber dan asas penafsirannya ialah dengan model Iqtirani atau menggabungkan ajaran (bil ra’yi) dia dengan mengambil dalil dan uraian para sahabat, tabi’in dan ulama setelahnya (bil ma’tsur). Pengarang menjelaskan ayat demi ayat secara berurutan dari Surat al-Fatihah hingga dengan Surat an-Nas secara lengkap 30 juz.Namun dalam kitab ini klarifikasi tafsir dan makna tidak dibahas secara lengkap alasannya ialah pengarang juga mempunyai kitab lain yang khusus membahas perihal tafsir al-Quran sendiri. Sehingga bisa dikatakan target dan tertib ayat yang dijelaskan memakai metode tahlili (mengupas tuntas).
G. Daftar Pustaka
Adapun acuan atau masadir kitab yang digunakan dalam kitab al-Durr adalah terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama disebut acuan utama dan kedua sebagai penopang dan pendukung acuan utama tersebut.Untuk acuan utama dari kitab ini ialah banyakmengambil dari kitab al-Bahru al-Muhith karya Abu Hayyan (w-745 H.). Sedangkan kitab pendukung yang lain adalah:
Dalam bidang I’rab dan balaghah sebagai berikut:
- Al-Mushakkal karya al-Makky
- Ma’ani al-Qur’an karya al-Farra’
- A’arib al-Qur’an karya an-Nuhas
Dalam bidang Tafsir:
- Tafsir al-Tabari
- Tafsir al-Razi
Dalam bidang lughah dan gramatikal arab :
1. Al-Mufradat karya al-Raghib
2. Al-Mukhassis karya Ibnu Saidah
3. Al-Jamharah karya ibnu Duraid
4. Al-Tahdib karya al-Azhari
Dalam bidang ilmu Qira’at:
- Al-Muhtasib karya Ibnu Janiy
- Kitab al-Sab’ah karya Ibnu Mujahid
- Al-Kashfu ‘an Wujuh al-Qira’at karya Imam al-Makky
Adapun kitab-kitab lain masih banyak juga ibarat kitabnya Imam Shibawaih, al-Muqtadhib karya al-Mubarrad, Khosois libni Janiy, dan kitab-kitab karya Imam Akhfash, al-Zujaji, Ibnu Malik dan lain sebagainya.
H. Analisa
Menurut ekonomis penulis, kitab ini mempunyai banyak kelebihan dan keistimewaan daripada yang lainnya.Terutama dari sisi kebahasaan dan sastranya. Berikut beberapa keutamaan kitab ini,diantaranya:
- Pembaca akan mengetahui perbedaan pendapat ulama perihal I’rabnya.
- Mengupas tuntas permasalahan nahwu dan gramatika bahasa arab.
- Membahas kosakata kalimat dari sisi bahasa.
- Menjelaskan perihal cara dan wajah qira’at serta uraian yang detail dari pembacaan itu.
- Memaparkan hal-hal gres dari penafsiran para ulama yang belum pernah diuraikan sebelumnya.
- Diperkuat dengan shawahid (dalil) kalam arab dan unsur –unsur balaghah.