Kumpulan Soal Nilai Akhlak Aktual Teks Bacaan
Sebuah cerita atau teks bacaan yang baik telah semestinya mengantarkan pembaca memperoleh pengalaman dan nilai konkret. Pengalaman dan nilai kasatmata ini berikutnya mampu mempengaruhi cara pandang dan berpikir seseorang. Sehingga kadang kala semakin banyak orang membaca maka kepribadiannya akan makin baik. Pada halaman ini, ditampilkan acuan-contoh soal yang memuat nilai moral positif. Semoga soal – soal yang berisi nilai budpekerti positif ini dapat digunakan untuk mengasah pengertian guru dan akseptor ajar.
Soal Nilai Moral Positif dari Teks Bacaan
Berikut beberapa pola soal menentukan nilai etika nyata dari sebuah teks bacaan atau cerita.
Soal 1
Hari ini Nino bangkit lebih pagi. Meskipun hari ini libur, dia sudah berjanji untuk menolong ayahnya berkebun. Ayah telah menunggunya di halaman. Setelah membersihkan diri, Nino ke halaman menghampiri ayahnya. “Sarapan dahulu, No!” kata Ayah. “Oke, Ayah,” jawab Nino. Tiba tiba Iko datang dan berkata, “Iko ikut, Kak Nino”. “Tapi jangan mengusik, ya!” pinta Ayah. “Siap!” jawab Iko.
Mereka menuju kebun. Ayah meminta Nino untuk membersihkan flora pengganggu yang banyak berkembang di kebun. Iko tak terdengar suaranya, ternyata ia ikut mencabuti tumbuhan. Akan tetapi, yang dicabuti yaitu tumbuhan yang sengaja ditanam. “Iko!” teriak Nino. Ayah hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua anak laki-lakinya. Ayah kemudian menasihati Iko, mana tumbuhan yang mesti dicabut, mana yang tidak.
Nilai tabiat yang bagus dari tokoh Iko yakni ….
A. bangkit pagi meskipun hari libur
B. senantiasa ingin menemani kakaknya
C. berusaha membantu abang dan ayahnya
D. mematuhi pesan tersirat Ayah supaya tidak mengusik
Kunci tanggapan: C
Soal 2
Hari Minggu yang dinanti oleh Mira kesannya datang. la mampu bermain dengan sobat temannya. Hatinya sangat besar hati. Saat mau melangkah tiba-tiba la dipanggil ibunya.
“Mir, ayo bantu Ibu mengolah masakan!”
“Ya, Bu,” jawab Mira sambil berlari.
“Mir, cuci sayuran itu, ya!” suruh ibunya.
“Ya, Bu.” Mira segera mencuci sayuran tersebut sampai bersih. Lalu ia membersihkan lantai yang kotor. Sesudah itu Mira meminta izin untuk bermain. Mira bergegas menuju halaman.
Teman-temannya menghampiri.
“Ayo, kita main petak umpet!” ajak mereka.
“Ayo, maaf ya, tadi aku membantu ibuku dulu!” Mira memberi argumentasi. Ia bergabung dengan eman-temannya. Mereka bermain petak umpet di halaman rumah. Halaman rumah daerah mereka bermain cukup luas. Mereka bermain dengan besar hati. Secara bergantian ada yang berjaga an bersembunyi. Tanpa terasa hari sudah sore. Mereka menyudahi permainan. Mereka pulang rumah masing-masing.
Nilai akhlak faktual tokoh Mira pada cerita tersebut adalah ….
A. mau menolong sobat-temannya
B. mau menyanggupi ajakan ibunya
C. meminta maaf kepada ibu sebab bermain
D. memaafkan teman yang tiba telat
Kunci jawaban: B
Soal 3
Di suatu desa, tinggallah keluarga Permadi. Pak dan Bu Permadi mempunyai tiga anak. Mereka hidup bahagia walaupun kehidupannya sarat dengan kesederhanaan.
Saat itu, di desa Pak Permadi tinggal, telah diguyur hujan setiap hari. Sudah lebih dari satu ahad hujan tidak berhenti. Karena hujan, Pak Permadi tidak mampu melakukan pekerjaan di sawah. Persediaan kuliner mulai menipis.
Persediaan kuliner di rumah Pak Permadi hanya tinggal lima buah kentang saja.
“Masaklah kentang itu. Nanti, berikan lima kentang itu ke bawah umur bila telah waktunya makan. Saya akan keluar untuk mencari materi masakan,” kata Pak Permadi terhadap Bu Permadi.
Saat itu, hujan masih deras diikuti badai. Pak Permadi mengambil payung dan jas hujan.
Ketika hendak keluar rumah, pintu rumah Pak Permadi pun diketuk oleh seorang pengemis. Melihat pengemis yang bau tanah dan kelaparan, membuat Pak Permadi tidak tega. Pak Permadi memberinya lima buah kentang yang planning akan diberikann kepada anak-anaknya.
“Terima kasih, Pak. Namun, biarlah aku mendapatkan yang empat buah kentang saja. Yang satu ini, berikan terhadap anak-anak Bapak,” kata Pengemis itu terhadap Pak Permadi.
Setelah pengemis pergi, Pak Permadi memerintahkan Bu Permadi untuk memangkas satu buah itu menjadi beberapa potong. Pak dan Bu Permadi terkejut dengan kentang yang dipotongnya itu. Secara aneh, setiap potongarinya menghasilkan lima buah kentang baru, begitu seterusnya. Alhasil keluarga Pak Permadi tidak lagi kekurangan masakan. Bahkan Pak Permadi bisa menanam sisa kentang untuk dijadikan bahan panennya nanti. Sisa dari pecahan kentang itu, mereka berikan terhadap tetangga-tetangga Pak Permadi.
Nilai tabiat aktual yang terdapat pada kisah tersebut yaitu ….
A. berani menahan rasa lapar
B. mau kelaparan demi orang lain
C. menyebarkan demi mendapatkan sesuatu
D. mau berbagi walaupun hidup pas-pasan
Kunci jawaban: D
Baca juga: Kumpulan Soal Menentukan Tokoh Utama
Soal 4
Pak Jarwo menghampiri ruang kepala sekolah. Tak usang lalu Santo, Kian dan Ilham dipanggil oleh bu Yayuk. Ya, ketiga anak itulah yang kemarin memetik buah anggur milik Pak Jarwo tanpa permisi.
“Maafkan kami, Pak Jarwo, Kami telah mengambil anggur Bapak, tanpa permisi,”ucap llham sambil menahan isak tangisnya.
“Iya, Pak. Jangan laporkan kami terhadap polisi, Kami komitmen tidak akan mengulanginya Pak,” tukas Santo berapi-api.
Kian yang dari tadi tidak berbicara ikut menangis sambil gemetar menjangkau tangan ak Jarwo. Suasana ruang kepala sekolah menjadi hening.
Pak Jura, kepala sekolah itu pun segera menerangkan terhadap Pak Jarwo dan meminta maaf atas kenakalan anak-anaknya. Wajah berangasan Pak Jarwo tidak terlihat lagi ketika ketiga anak itu menyalami sambil menciumi tangannya yang telah mulai keriput.
Keesokan harinya, tanpa disuruh ketiga anak itu mendatangi rumah Pak jarwo. Ketiganya mengayunkan sapu lidi tanpa komando. Sampah daun dan ranting-ranting kering disapu ketiga anak itu. Kemudian ketiganya bergegas masuk ke dalam kelas. Saat istirahat tiba, Santo, Ilham dan Kian kembali terkejut alasannya adalah kedatangan Pak Jarwo kembali Kali ini Pak Jarwo memberi setandan pisang masak untuk dimakan Santo dan teman temannya. Pak Jarwo senang halamannya sungguh higienis hari itu.
Nilai etika nyata yang terdapat pada dongeng tersebut yaitu …
A. Membantu sesama yang kesusahan.
B. Berterimakasih atas dukungan orang lain.
C. Belajar untuk menghargai orang yang lebih tua.
D. Mengakui kesalahan dan bersedia menanggung karenanya.
Kunci jawaban: D
Soal 5
Kuko mencari kerang di laut untuk dibuat kalung. Kalung tersebut akan diberikan Ibunya sebagai hadiah. Datanglah Dema anak usil yang membuang kerang Kuko. Kuko sedih karena gagal memberi kado Ibunya. Tiba-datang terdengar bunyi minta tolong.
“Tolong… tolooooooooong!” Kuko mencari sumber suara. Ternyata ada Peri cantik yang terjerat jaring di tepi pantai. Kuko segera menolong Peri Laut yang anggun itu. Sebagai ucapan terima kasih, Peri Laut memberi Kuko sebuah kerang. Kuko mampu mengajukan satu undangan dengan meniup kerang tersebut.
“Aku akan meminta kado untuk Ibuku,” gumam Kuko.
Tak usang berselang Kuko kembali mendengar bunyi minta tolong. Setelah dicari-cari, ternyata dari kejauhan terlihat Dema hanyut terbawa gelombang munuju tengah laut. Kuko tidak tega melihat Dema terombang-ambing ombak. Segera beliau tiup kerang dukungan Peri Laut untuk mengajukan usul menolong Dema. Dema jadinya mampu diselamatkan.
Kuko senang mampu membantu Dema, walau belum mampu menemukan sesuatu untuk kado Ibunya. Dema berterima kasih dan minta maaf sering menganggu Kuko.
Nilai budpekerti yang bagus dari tokoh Kuko ialah …
A. Rela berkorban walau sungguh membutuhkan.
B. Sangat perhatian dan sayang pada Ibu.
C. Senang dan cinta pada lingkungan maritim.
D. Tidak gampang sakit hati pada orang lain.
Kunci tanggapan: A
Soal 6
Hari itu, siswa kelas VI bekerja bakti membersihkan kelas. Setiap siswa sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Tiba-datang, terjadi kericuhan di ruang kelas. Keributan ini disebabkan oleh Ani. Dia tidak inginbekerja tetapi cuma memerintah saja.
“Rin, tugasmu menyapu lantai!” perintah Ani.
Rina pun melaksanakan tugasnya. Rina dibantu oleh Lia. Sementara itu, Ani cuma mengawasi mereka.
“Lia, cepat lantainya dipel, jangan lupa diberi-pewangi!” kata Ani.
“Baik, An. Aku akan mengambil air dulu,” jawab Lia.
“Rin, cepat kerjanya, dong! Kalau sudah, cepat bersihkan kaca jendela!” perintah Ani lagi.
“Mengapa kamu tidak melakukan pekerjaan ? Jangan cuma main perintah!” bantah Rina.
Lia datang membawa ember berisi air. Air dalam ember beliau tumpahkan hingga membasahi sepatu Ani. “Maaf-maaf tidak sengaja, An!” seru berpura-pura.
“Lia, kamu pasti sengaja menumpahkan air itu!” Ani membentak. Sambil menggerutu, ia melangkah pergi. la terpeleset lalu jatuh. Pakaiannya berair dan badannya tertelungkup di lantai. Lia menolong Ani bangun dan memapahnya ke UKS. Ani meminta maaf atas perbuatannya terhadap Lia dan Rina.
Nilai watak nyata tokoh Ani pada kisah tersebut adalah ….
A. menuruti perintah sobat
B. melaksanakan perintah guru
C. meminta maaf atas kesalahan
D. mempersilakan temannya melakukan pekerjaan
Kunci balasan: C
Soal 7
Petuah dari Sang Kakek
Di suatu lembah, hiduplah Keluarga Katak. Mereka terdiri atas Pak Katak, Bu Katak, Katak dan Kakek Katak. Suatu hari, lembah yang mereka tinggali mengalami kekeringan. Air untuk minum dan berenang tidak tersedia. Jika mereka terus tinggal di lembah itu mereka akan mati. Pak Katak menetapkan untuk membawa keluarganya mencari daerah tinggal gres. Akhimya, mereka memperoleh suatu sumur yang berisi air melimpah.
“Hore, kita bisa berenang!” ujar Katak girang. Keluarga Katak bahagia, kecuali Kakek Katak.
“Apakah kamu tidak bahagia, Kek?” tanya Katak. “Semuanya cuma sementara.” ujar Kakek.
“Apa maksud ayah?” ujar Pak Katak. “Jika air sumur ini surut, kita celaka.” jawab sang kakek.
Pak Katak tidak menghiraukan ucapan Kakek Katak. Pak Katak bersikeras supaya mereka tetap tinggal di sumur itu.
Suatu hari dikala Pak Katak sedang pergi, Katak dan ibunya sedang tidur. Tiba-tiba air mendadak surut. Mereka hampir saja tidak mampu keluar dari sumur. Untung Kakek Katak membangunkan mereka. Mereka segera keluar dari sumur yang berkurang airnya itu. Pak Katak pun kembali ke sumur itu. Bu Katak menceritakan kejadian yang terjadi kepada Pak Katak, la sangat menyesal atas kejadian itu. Pak Katak minta maaf terhadap Kakek Katak. Mereka memutuskan mencari kawasan tinggal lain yang lebih aman.
Nilai susila yang baik dari tokoh Pak Katak yakni ….
A. menyesali dan minta maaf sehabis melaksanakan kesalahan
B. keputusan yang sudah diambil sukar dipengaruhi pihak lain
C. menjalankan keputusan bersama dengan sarat tanggung jawab
D. menjadi kepala keluarga yang adil dan bijaksana
Kunci tanggapan: A
Soal 8
Akisah hiduplah seorang pemuda bernama Jaka. Dia tinggal bersama ibunya di tepi hutan. Setiap hari Jaka membantu ibunya mencari ranting kayu di hutan. Ranting kayu itu kemudian dijual ke pasar untuk mencukupi kebutuhannya.
Suatu hari, ibunya sakit keras. Kedua kakinya tidak mampu digerakkan. Tabib yang memeriksa ibunya berkata, “Nak, kaki ibumu ini hanya bisa disembuhkan dengan watu api.”
“Di mana saya mampu menemukannya?” tanya Jaka.
“Batu api itu terdapat di dalam gua di tengah hutan yang ditunggui raksasa,”
“Baiklah, saya akan mencari kerikil api itu.” Jaka lalu berpamitan kepada ibunya. “Hati-hati, anakku! Jika kamu telah menemukan kerikil api itu, segeralah kau bawa pulang. Jangan menengok ke belakang lagil” pesan ibunya.
“Baiklah, Bu!” sahut Jaka.
Ketika Jaka sampai di depan gua, ia dihadang raksasa. Pertempuranpun tak dapat dihindarkan. Meskipun menghadapi raksasa yang sangat besar, Jaka tidak merasa was was. Akhimya Jaka sukses mengambil batu api dari dalam gua.
Raksasa yang sudah lemah itu tidak membiarkan Jaka menenteng batu api begitu saja. Raksasa itu bermetamorfosis laki-laki bau tanah. Dia merintih dan memanggil Jaka untuk menolongnya.
Hampir saja Jaka terperangkap akal bulus raksasa dan ingin berbalik menolong jelmaan raksasa itu. Tiba-datang Jaka teringat pesan yang tersirat ibunya. Jaka segera meninggalkan kawasan itu tanpa menoleh ke belakang. Setibanya di rumah, Jaka secepatnya menempelkan watu api di kedua kaki ibunya. Ajaib, kedua kaki ibunya pulih mirip sediakala. Mereka bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya.
Nilai budbahasa aktual yang terdapat pada kisah tersebut ialah ….
A. berani berperang melawan raksasa
B. taat perintah orang tua
C. jika menerima perintah segera dikerjakan
D. tidak takut memasuki gua yang dijaga raksasa
Kunci tanggapan: B
Soal Nilai Moral Positif 9
Beruang dan Lebah
Suatu hari, seekor beruang berjalan-jalan di hutan untuk mencari makan. Beruang berniat mencari buah-buahan untuk bekal kuliner selama beberapa hari. Beruang mendapatkan suatu pohon yang tumbang. Pada pohon tersebut ternyata terdapat sarang lebah. Beruang ingin tau dengan sarang lebah tersebut. Beruang mulai mengendus-endus sarang dengan hidungnya. Beruang dengan hati-hati menyaksikan ke dalam sarang lebah. Beruang berharap dapat mengambil madu yang ada di dalamnya. Malang nasib beruang. Ternyata, pada ketika menyaksikan ke dalam sarang lebah, kawanan lebah sedang menuju ke sarangnya usai mencari sari madu dari taman bunga. Kawanan lebah murka alasannya merasa rumahnya diusik oleh beruang. Beruang menjajal melawan kawanan lebah. Beruang lari menuju rumahnya. Kawanan lebah semakin ganas mengejar beruang. Pada alhasil, beruang merelakan tubuhnay digigit oleh kawanan lebah.
Nilai budpekerti yang mampu kita ambil dalam dongeng tersebut yakni ….
A. jangan melawan orang lain
B. jangan mengusik orang lain
C. kita harus mau berbagi dengan kawan
D. kita tidak boleh mengambil milik orang lain yang bukan hak kita
Jawaban: D
Soal 10
Lala dan Lina menerima peran untuk menciptakan teks pidato. Sepulang sekolah Lala membantu pekerjaan ibunya. Setelah tamat menolong ibunya, Lala memohon izin untuk melakukan tugas. Dia meminta pinjaman pada kakaknya untuk mengembangkan teks pidato. Berbeda dengan Lala, sepulang sekolah, Lina pergi bermain. Tugasnya dilakukan di malam hari. Dia mencari pola teks pidato di internet. Setelah memahaminya, ia membuat teks pidato sendiri.
Nilai adab kasatmata dari tokoh Lina ialah ….
A. disiplin
B. kerja sama
C. sopan santun
D. tanggung jawab
Jawaban: D
Demikian kumpulan soal memilih nilai etika aktual dari sebuah cerita. Semoga teladan-teladan soal tersebut mampu menolong guru dan peserta bimbing dalam mencar ilmu.