Merdeka Yang Sesungguhnya
Pernah nggak membayangkan merdeka pada diri kita sendiri? Terkadang kita sering melupakan hal-hal yang menciptakan kita bahagia. Misalnya, makan masakan kesukaan, melaksanakan hal yang sangat ingin kita lakukan, atau menciptakan sesuatu yang belum pernah kita buat, menyerupai menciptakan suatu karya. Kita suka lupa dengan apa yang sudah dianugerahkan untuk kita. Misalnya diberi fisik sempurna, diberi pikiran yang cemerlang, dikelilingi keluarga dan sahabat yang sayang sama kita, tapi justru kita sangat gampang mengeluh. Mengeluh yang menyerupai apa? Ya mengeluh ketika kehujanan sewaktu naik motor misalnya, kemudian mengeluh alasannya ialah kiprah kuliah menumpuk, atau mengeluh ketika harus lembur kerja.
Tidak semua sanggup mencicipi hal itu. Banyak orang yang tidak sanggup makan masakan enak, banyak yang putus sekolah, banyak juga yang sulit mendapat pekerjaan, dan masih banyak kekurangan yang lainnya. Untuk itu kenapa kita masih saja mengeluh, padahal kita sanggup dan bahkan sudah merdeka? Tapi arti merdeka untuk diri sendiri juga belum lengkap rasanya ketika orang lain juga belum merdeka. Seperti menolong ketika sahabat sedang kesulitan, membantu orang bau tanah dalam pekerjaan rumah, atau hal yang paling sederhana, menciptakan orang lain ikut bahagia.
Arti merdeka untukku ialah ketika sanggup memerdekakan hati dari kesedihan, bukan hanya diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Bicara soal merdeka bukan hanya rasa nasionalisme, tapi juga tenggang rasa. Tidak ada bangsa yang merdeka tanpa rasa pundak membahu antar rakyatnya. Bukan rasa kasihan, tapi rasa peduli satu dengan yang lainnya. Begitupun dalam lingkup kecil menyerupai diri kita sendiri. Kita tidak sanggup merdeka tanpa mereka yang mengelilingi kita, kita tidak sanggup merdeka tanpa ada sesuatu yang kita miliki, dan kita pun tidak sanggup merdeka tanpa adanya yang memberi. Bagiku, Merdeka itu ialah nikmat dan rezeki dari Allah SWT. Semuanya harus kita syukuri. Jika tidak bersyukur kita tidak akan pernah merasa merdeka hingga kapan pun dan dimana pun.
Lalu bagaimana dengan praktik di Hari Kemerdekaan? Benar, salah satunya yang biasa kita lakukan ialah memperingati hari kemerdekaan dengan mengikuti beberapa acara secara bersama-sama. Sudah dari zaman ke zaman peringatan ini kita lakukan. Yaitu lomba 17 agustus-an. Ini juga merupakan satu cara untuk membahagiakan diri, benar tidak? Kalau lomba sewaktu kecil dulu, ada lomba kelereng, lomba ambil bendera, lomba memasukkan paku ke dalam botol, lomba makan kerupuk, dan yang paling seru ialah lomba balap karung. Masih banyak lomba-lomba lainnya yang seru untuk diikuti. Mungkin sebagian daerah-daerah di indonesia masih mempertahankan itu, namun sebagian lainnya sudah mulai meninggalkan peringatan itu alasannya ialah aneka macam macam alasan.
Kalau kini saya hanya sanggup mengenang masa-masa kecil dulu. Dan kalau dilihat dari perkembangan zaman, untuk generasi 90-an kini lebih suka dengan dunia media sosial, menyerupai lomba kompetisi foto yang bertemakan hari kemerdekaan, atau hanya sepertiku yang ikut memperingati melalui blog, lebih tepatnya membagikan OOTD ala kemerdekaan.
Kali ini, super mudah banget. Cocok buat kau yang mau ikut serta dalam lomba 17-an, contohnya di lingkungan terdekat kalian. Apa aja sih yang seharusnya dipakai? Yaitu, outfit dengan atribut warna merah dan putih. Karena, warna ini sama dengan bendera kebangsaan kita yaitu Sang Saka Merah Putih. Seperti yang kini saya pakai ini. Atasan putih dan shawl merah. Bisa juga dipadukan dengan celana merah, atau mungkin topi merah, dan lain lain sesuai selera kamu. Walaupun saya nggak sanggup ikut serta lomba 17-an, saya tetap ikut serta mengenakan outfit merah putih lho. :)
“Merdeka yang bahu-membahu itu, ialah sanggup membahagiakan diri sendiri dan orang lain.”
With Love,
Rhialita
Top : Phenomenal
Lensed by Andre Widiyanto