Perbedaan Warna Cmyk Dan Rgb
Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis. Mari kita telusuri lebih jauh detil dan keunggulan serta kekurangan keduanya semoga kita lebih paham mana yang harus kita gunakan waktu mendesain :)
Warna CMYK = Warna Proses / Empat Warna
CMYK yaitu akronim dari Cyan-Magenta-Yellow-blacK dan biasanya juga sering disebut sebagaiwarna proses atau empat warna. CMYK yaitu sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Kaprikornus untuk mereproduksi gambar sehingga sanggup dicapai hasil yang (relative) tepat diharapkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses yaitu tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu, ibarat offset lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), sebab tinta yang digunakan sanggup ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu, ibarat spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opacity/Transparency.
Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error (berbeda dengan Layout Trapping Error). (ISO 2846-1 sampai ISO 2846-5 yaitu standar yang ditetapkan oleh tubuh standarisasi international terhadap warna dan nilai transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing, Coldset offset lithographic printing, Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic printing.)
Teknik separasi ketika ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone membuatkan Proses Hexachrome dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian pesatnya, hal ini didorong karena sebab persoalan teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun persaingan untuk menghadirkan reproduksi warna yang tepat (sesuai dengan target pasar yang dituju), ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll. Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan proses pewarnaan dengan memakai CMYK.
Warna RGB
RGB adalah akronim dari Red - Blue - Green yaitu model warna pencahayaan (additive color mode) digunakan untuk "input devices" ibarat scanner maupun "output devices" ibarat display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green) tergantung pada teknologi alat yang digunakan ibarat CCD atau PMT pada scanner atau digital camera, CRT atau LCD pada display monitor.
Apabila (Red - Blue - Green) ketiga warna tersebut dikombinasikan maka terciptalah warna putih inilah mengapa RGB disebut ‘additive color’ atau bahasa kerennya ‘warna pencahayaan’. Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media elektronik ibarat televisi, monitor komputer, dan juga scanner. Oleh sebab itu, warna yang ditampilkan RGB selalu terperinci dan menyenangkan, sebab memang di setting untuk display monitor, bukan untuk cetak, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi bukan berarti RGB bebas persoalan sebab tampilan warna RGB akan selalu terikat dengan kapasitas/kemampuan grafis computer yang menyandangnya. Kaprikornus apabila komputer yang kita pakai memiliki graphic card yang manis serta monitor LCD, maka tampilan warna RGBnya akan jauh lebih manis dibanding monitor tabung dengan graphic card yang biasa-biasa saja.