Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Penting Bagaimana Cara Menciptakan Lomba Memasak Yang Sukses

CARA MEMPERSIAPKAN KOMPETISI MEMASAK

TIPS PENTING BAGAIMANA CARA MEMBUAT LOMBA MEMASAK YANG SUKSES TIPS PENTING BAGAIMANA CARA MEMBUAT LOMBA MEMASAK YANG SUKSES

Monaco menjadi sentra dunia masakan selama Pertemuan Tahunan Koki Dunia ahad lalu. Dari 26 hingga 28 November, ratusan koki dari seluruh dunia berkumpul di negara kota kecil itu selama tiga hari penghargaan dan konferensi.

Sementara penghargaan untuk koki terbaik di dunia pergi ke Michel Troisgros, ada juga sejumlah debat pimpinan koki dan diskusi untuk para profesional industri.

Salah satu konferens tersebut melihat tujuh koki populer berkumpul untuk berdiskusi dan memberi saran kepada para koki muda perihal cara terbaik mempersiapkan diri menghadapi kompetisi kuliner, ibarat Bocuse d'Or, Meilleur Ouvrier de France. Nasihat juga akan sangat berharga bagi para finalis yang mengambil kepingan dalam kompetisi internasional, S.Pellegrino Young Chef 2018.

1. Bersabarlah


Salah satu tips pertama disampaikan oleh Joseph Viola, Meilleur Ouvrier de France (MOF) dan koki di restoran Daniel et Denise di Lyon, ialah "belajar bersabar." "Kami tidak menyampaikan bahwa kami akan berpartisipasi dalam kompetisi skala besar dalam semalam," kata koki. "Saya berusia 16 tahun dikala pertama kali saya berpikir bahwa suatu hari saya akan mencoba MOF, saya berusia 39 tahun ketika saya mendapat gelar." Dia menekankan bahwa insiden semacam itu membutuhkan banyak ketekunan, pengorbanan dan upaya.

Hal yang sama berlaku untuk Bent Stiansen, kepala Statholdergaarden di Oslo (Norwegia), pemenang Bocuse d'Or pada tahun 1993. "Saya harus memotivasi belum dewasa yang sangat muda. Pada usia 6 dan 9 tahun saya ialah 'koki de cuisine 'di rumah ketika ayah saya akan pergi selama beberapa ahad dengan bahtera untuk pekerjaannya. "

2. Kenali Diri Anda


Christian Faure, koki pastry di Maison Christian Faure di Montreal, bersikeras "mengetahui kekurangannya sendiri dan mengetahui di mana seseorang dalam bisnis untuk bekerja pada kelemahan seseorang," pengetahuan diri ialah tantangan terbesar, "kata koki pastry.

3. Pengorbanan Diri


Christophe Bacquié, koki bintang dua dari Hotel du Castellet, dan anggota juri lokal di S.Pellegrino Young Chef 2018 juga memenangkan gelar Meilleur Ouvrier de France pada tahun 2014. Dia menekankan kesepakatan yang diharapkan untuk mempersiapkan kompetisi ibarat MOF: "Kompetisi persiapan seharusnya tidak menghipnotis pekerjaan seorang koki muda di brigade, beliau harus berlatih di luar jam kerjanya di restoran, "dia bersikeras. "Kalau begitu, tidur hampir membuang-buang waktu."

4. Memilih kompetisi yang tepat


Pastry chef Christian Faure juga menyarankan anak muda untuk menentukan kompetisi mereka. "Kami tidak masuk ke kontes MOF di 19 kecuali kami berbakat," tegasnya. "Kamu harus mengurutkan sesuai dengan usia, ruang lingkup kompetisi dan pergi perlahan."

5. Belajar mengelola stres


Berpartisipasi dalam kompetisi berskala besar ibarat Departemen Keuangan atau Bocuse d'Or sanggup mengakibatkan stres, bahkan bagi koki terbaik di dunia. Untuk menghindari ketidakstabilan, Christian Faure merekomendasikan biar belum dewasa muda menempatkan diri mereka di bawah tekanan untuk mengendalikan saraf mereka lebih baik selama Hari-H. "Saya tahu bahwa saya telah menguasai subjek saya tetapi saya juga tahu bahwa saya sangat tidak nyaman dengan hal itu di depan umum," kata koki pastry. "Jadi, saya mulai melaksanakan demonstrasi di jalan, itu tidak membantu saya untuk mendapat lebih banyak teknik, tetapi sebab itu, saya mencar ilmu untuk mengelola stres saya dengan lebih baik."

6. Pelajari cara mengelola waktu


Dalam setiap kontes, waktu hampir habis. Para juru masak muda harus, sebab itu, berlatih beberapa kali untuk menyesuaikan pekerjaan mereka dan tindakan mereka pada waktu yang ditentukan. "Menempatkan diri Anda dalam kondisi aktual untuk menghormati waktu sangat penting," saran Christophe Bacquié.

7. Pilih mentor Anda


Untuk banyak kompetisi, dan terutama untuk Bocuse d'Or, koki berhak menjadi mentor. Semua koki hadir oke pada fakta bahwa pilihan mentor ini sangat penting untuk membantu mereka bergerak ke arah yang benar. "Koki jago ibarat lokomotif yang mendapat pekerjaan aktual di belakang mereka," mereka berhipotesis. "Ini juga merupakan tugas kami untuk menemukan bakat-bakat muda di antara brigade kami dan menciptakan mereka bersaing," kata Michel Roth, Meilleur Ouvrier de France dan koki di restoran Le Wilson di Jenewa (Swiss).

8. Kelilingi diri Anda dengan orang yang tepat


"Rombongan itu penting, bahkan penting," kata Christophe Bacquié. "Kami melaksanakan kompetisi untuk kami, tetapi juga berdampak pada orang yang kami cintai, sebab waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan training ialah waktu yang hilang dengan orang yang dicintai, jadi kami membutuhkan lingkungan yang sangat pengertian."

9. Kesopanan


Michel Roth juga menekankan kualitas moral yang harus dimiliki koki muda untuk mencapai tingkat tertinggi. "Judul Meilleur Ouvrier de France diakui di seluruh dunia, tetapi kita harus selalu memastikan bahwa kita tetap sederhana, sederhana dan selalu menantang diri kita untuk terus maju."

Hal yang sangat penting juga untuk Arne SØRVIG, Direktur Bocuse d'Or Norway: "Sikap eksklusif ialah premium, Anda harus jujur ​​dan mempunyai moralitas."

10. Antisipasi anggaran yang cukup besar


Berpartisipasi dalam kontes masakan dengan harga! "Pada dikala saya melaksanakan Bocuse d'Or, saya menginvestasikan 12.000 euro," kenang Bent Stiansen. "Hari ini, biaya partisipasi sekitar 400.000 euro atau bahkan 1 juta untuk tim ibarat Amerika Serikat." Tentu saja, untuk jenis kompetisi ini, para kandidat mempunyai sponsor, tetapi kita harus ingat bahwa peralatan, bahan, perjalanan atau perumahan semua mempunyai sebuah biaya.

11. Pimpin gaya hidup sehat


"Persiapan untuk kompetisi membutuhkan banyak investasi, jadi penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat, jangan makan berlebihan atau minum terlalu banyak," kenang Joseph Viola.

12. Jangan lupakan kreativitas


Akhirnya, para koki mengingat bahwa ketika seorang juru masak muda harus mendapat banyak teknik, di atas semua itu mereka harus mempunyai kreativitas.
Sumber https://www.tomatalikuang.com/