Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Foto Ootd

Feeds instagramku sebagian besar penuh dengan foto OOTD (Outfit Of The Day). Dari kecil saya memang suka sekali di foto, apalagi kalau saya gres beli baju baru. *LOL*! Di samping itu juga, sesudah beranjak cukup umur berbagai sobat dan kerabat dekatku yang sering tanya “Rhia beli bajunya dimana? Kok lucu sih? Bagus!” Dari sana, saya inisiatif bikin blog wacana OOTD sehari-hari saya untuk ke kampus, atau sekedar jalan-jalan. Jadi, teman-teman yang lihat bisa tahu saya belinya dimana, model bajunya menyerupai apa, dll.

Suamiku sangat mendukung aktivitas kasatmata ini. Suamiku juga yaitu fotografer di balik foto-foto OOTD saya dari dulu hingga sekarang. Dia hobi motret, saya suka dipotret, jadi harmonis kan? *Nyengir* Dari sana, nggak sedikit juga yang tanya, wacana gimana caranya foto OOTD yang bagus dan sedap dipandang. Apakah harus di daerah yang mewah? Kata siapa? Atau harus di daerah yang artistik? Tidak juga. Kalau mau bagus sekalian ya foto di studio.

Di sini, saya akan menyebarkan tips foto OOTD yang sering saya lakukan. Caranya gampang sekali kok. Kira-kira apa aja sih yang harus dipersiapkan dan dilakukan? Yuk simak hingga selesai!

TENTUKAN OUTFIT (PAKAIAN)
Untuk melaksanakan sesi foto OOTD, tentunya kita harus menentukan pakaian yang akan kita kenakan. Seperti pemilihan warna, modelnya bagaimana, dll. Misalnya di postingan kali ini saya menentukan outfit dengan warna netral yaitu coklat. Aku menentukan outer warna coklat mocca. Outer ini saya padukan dengan celana jeans model jogger, hijab motif dengan corak warna coklat tentunya, dan sepatu kets putih andalanku. Berarti dengan tampilan menyerupai ini, saya lebih menampilkan sisi casual yang saya punya. Gaya nya pun lebih terlihat santai.



MENCARI LOKASI FOTO
Setelah menentukan outfit, selanjutnya yang kita lakukan yaitu mencari lokasi foto. Kalau saya sendiri, biasanya mencari cafe atau daerah makan yang sesuai dengan kepribadian atau ciri khas aku. Kenapa cafe atau daerah makan? Karena bisa sekalian makan, selain bisa foto OOTD biasanya saya juga suka foto makanan. Tapi itu nggak harus ya. Kalau kantong lagi kering tapi tetep mau foto, ya saya sama suami cari daerah yang gratis, biasanya paling hanya bayar parkir atau bahkan tidak dipungut bayaran sama sekali.


Contohnya yaitu yang satu ini. Aku dan suami melaksanakan sesi foto di pinggir jalanan. Percaya nggak? Lokasi ini yaitu semacam trotoar di depan rumah radank Pontianak. Dulu trotoar ini tidak menyerupai ini. Tapi sesudah berubah, dan menurutku instagramable, daerah ini menjadi incaran kami untuk menjadi background foto. Kenapa menentukan di sini? Pertama, warna temboknya abu-abu, dan dihiasi tiang-tiang lampu dari kayu warna coklat. Cocok sama outfit yang saya pakai.  Warnanya jadi menyatu, dan outfit-nya tetap menonjol. Tempat sampahnya aja gemas banget nggak sih? Ini yang di samping saya itu daerah sampah, tapi nggak busuk ya. Hehe



CARI ANGLE FOTO
Angle foto setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang angle apapun bagus, ada juga yang cuma cocok satu angle, atau gimana pinter-pinternya kita menyiasati angle semoga terlihat oke. Contohnya aku. Jadi, saya itu jarang banget foto dengan miring ke kanan. Kenapa? Aku sangat mengenal bentuk wajahku, entah kenapa karenanya selalu beda ketika saya miring ke kiri. Pipiku terlihat lebih tembab dibandingkan dikala saya miring ke kanan. Bosan dong? Ya tergantung kitanya, miring bukan berarti gayanya itu itu terus kan? Bisa disiasati dengan duduk, senyum yang berbeda, daerah yang berbeda juga, dan masih banyak lagi sesuai kreatifitas kitanya.





Lagi pula tergantung kita mau menonjolkan apanya. Misalnya ingin menawarkan outfit, ya mau bangun biasa aja juga sudah bagus. Jangan lupa selalu diskusikan angle foto dengan yang motret nya, sekalipun itu suami sendiri, tetap harus bilang. Kalau saya biasanya diarahkan dulu, saya yang motret beliau dulu, jadi beliau bisa tahu maunya saya menyerupai apa. Supaya apa? supaya, yang motret nggak kerja dua kali, dan yang dipotret juga puas dengan hasilnya.

PERHATIKAN CAHAYA
Cahaya yang paling bagus untuk foto yaitu pagi atau sore. Pagi di jam 6 hingga 9, dan sore di jam 3 hingga 5. Aku sendiri lebih sering di sore hari, alasannya yaitu kalau pagi itu lebih besar godaannya untuk pergi keluar rumah, kecuali lagi di daerah tertentu ya, contohnya lagi liburan ke daerah yang bagus, itu kita mulai dari pagi.

Biasanya saya menentukan foto di sekitar jam setengah 5, alasannya yaitu matahari sudah mulai turun, jadi cahaya yang dihasilkan lebih natural. Kaprikornus ketika diedit pun tidak sulit, dan pastinya tidak noise atau bintik-bintik.



PUNYA KAMERA
Punya kamera di sini, bukan berarti harus punya kamera profesional ya. Sekarang, rata-rata HP berbasis android sudah mempunyai kamera dengan resolusi gambar yang tinggi. Apalagi pengguna IPhone, gambar yang dihasilkan juga sudah baiklah banget. Intinya harus memaksimalkan pemakaian apa yang sudah kita punya. Kalau hanya punya kamera HP ya dipakai dengan sebaik mungkin, kalau sudah punya kamera DSLR atau mirrorless, lebih dimanfaatkan lagi dengan sebaik-baiknya.


Aku sendiri, alhamdulillah sudah kesampaian mempunyai mirrorless. Ini kado ulang tahun dari suami sempurna di usiaku seperempat abad. Kaprikornus tambah semangat buat bikin konten pastinya. Kamera yang saya pakai di sini mirrorless dari Canon, dengan setingan kamera auto, alasannya yaitu cahaya di lokasi juga masih cukup terang. Intinya estimasi waktu biar cahaya nya pas, dengan begitu hasil foto juga akan maksimal.

PERCAYA DIRI & BERSYUKUR
Dari sekian tips diatas, bahu-membahu ini yang paling utama. Percaya diri itu penting. Mau fotonya beda dari yang lain, mau fotonya dilihatin orang banyak, atau fotonya cuma gitu-gitu aja, harus tetap bisa percaya sama perjuangan sendiri. Kalau kita cuma bisa foto di depan rumah, why not? Biarpun ada yang bilang, “Ih, nggak variasi masa fotonya didepan rumah doang!” biarin aja. Jangan dipikirin. Lalu ada yang bilang juga, “Ih, bajunya itu-itu aja.” Kita senyumin aja, bukan mereka yang beli bajunya kan. Tapi ingat, percaya diri pada ranahnya, jangan hingga percaya diri jadi menciptakan kita sombong dan lupa diri. Harus tetap menjadi eksklusif rendah hati dan apa adanya.



Terakhir yaitu bersyukur. Jangan suka ingin menyerupai orang lain. Apa yang kita sanggup itu rezeki yang kita punya. Seperti yang saya bilang tadi, contohnya kita cuma punya kamera HP, ya sudah, itu memang rezeki kita. Kalau orang punya kamera yang lebih bagus, kita nggak boleh iri. Kita nggak tahu perjuangan apa yang sudah beliau lakuin untuk bisa beli kamera yang lebih bagus. Jangan memaksakan juga dengan apa yang kita belum tentu mampu. Contoh lain, mereka OOTD dengan barang branded, kalau kita cuma bisa beli baju di pasar baru. Bukan berarti kita nggak boleh foto OOTD kan? Atau beliau lebih cantik, kulitnya lebih putih, jalan-jalan terus, dll. Ah, sudah, kalau mau bandingkan niscaya banyak bedanya. Setiap orang punya porsinya masing-masing. Kaprikornus sekali lagi, bersyukur, bersyukur, bersyukur.

Semoga tips di atas bermanfaat buat pembaca semua ya. Kalau ada kritik atau saran bisa berikan komentarnya di bawah. Terima kasih!



RHIALITA