Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lulus Sempurna Waktu Atau Lulus Pada Waktu Yang Sempurna ?

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas atau setara kita sebagai seorang pelajar ada kalanya akan berpikir untuk menuntut ilmu lebih banyak lagi, salah satunya yaitu dengan kuliah. Iyaaa kuliah, yang dulu merupakan tingkatan mencar ilmu paling tinggi untuk mereka yang punya kekayaan tinggi. Tapi kini siapapun sanggup kuliah dengan murah di kampus – kampus swasta.


Waktu Sekolah Menengan Atas kita sering disebut siswa tapi sehabis duduk di kursi kuliah yang cara belajarnya pun berbeda yang disebut seorang mahasiswa. Mahasiswa ialah siswa yang dengan cara berpikirnya pun berbeda dari siswa Sekolah Menengah Pertama maupun SMA. Yang dulu waktu Sekolah Menengan Atas kita sering nongkrong yang gk terperinci kini sehabis mahasiswa kita punya tongkrongan yang jelas, terperinci tujuannya maupun terperinci cara pandangnya. Tongkrongan ibarat itu sering aku sebut ialah organisasi mahasiswa, ada organisasi yang bergerak di bidang akademik atau non akademik.






Kuliah di kampus itu tidak hanya tiba ke kampus, masuk kelas dan mencar ilmu bersama dosen tapi yang paling mahal saat kuliah ialah sebuah pembentukan aksara seorang pelajar. Kalo hanya ingin mendapat ilmu tak perlu pergi kuliah cukup pergi ke warnet dan bayar 5000 rupiah kita akan mendapat ratusan halaman atau bacaan yang menambah ilmu kita. Tapi saat di kampus cobalah untuk berpikir dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mencar ilmu mulai dari akademik maupun non akademik, kita dituntut dalam keadaan apapun alasannya ialah kita merupaka seorang pelajar yang disebut mahasiswa.

Tidak sedikit mereka menyampaikan bahwa tujuan utama kita kuliah ialah mendapat gelar sarjana dengan waktu yang sesuai atau sempurna waktu. Pernyataan ibarat ini ialah pernyataan yang benar tetapi tidak sedikit pula mereka mahasiswa yang mengambil jalan kondusif hanya untuk terus berada pada posisi nyaman. Bahkan saat mahasiswa yang mengikuti organisasi ada sebuah pernyataan dari mahasiswa lain yang tidak mengikuti organisasi bahwa “kuliah mereka niscaya berantakan” atau “ mungkin mereka tidak lulus sempurna waktu. Pernyataan ibarat ini bukan hanya dilontarkan oleh mahasiswa tapi juga dosen ataupun rektorat. Mungkin iyaaa ada benarnya dari beberapa mahasiswa yang tidak mementingkan kuliah mereka tetapi asik bermain atau kumpul dalam organisasi sampai lupa tujuannya utamanya ialah kuliah. 


Dari beberapa sekian jumlah mahasiswa yang ikut organisasi tidak semua memakai waktunya mengikut organisasi, tetapi organisasi dijadikan kawasan untuk mengisi waktu kosong untuk diisi hal yang bermanfaat dan berkhasiat untuk mereka. Pemikiran inilah yang patut menjadi rujukan dalam mengikuti organisasi.

Andaikan seluruh mahasiswa di Indonesia paham akan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mungkin Indonesia akan melahirkan cowok yang berkualitas.

Pendidikan.
Penelitian dan Pengembangan.
Pengabdian Masyarakat.

Lulus sempurna waktu memang menjadi tujuan awal seorang mahasiswa dan harapan bagi orang bau tanah kita, bahkan ada mahasiswa yang memakai banyak sekali cara dalam meluluskan dirinya mulai dari mencontek sampai soal ujian yag dibeli dari seorang dosen. Ketika hal itu terjadi maka apa yang akan kau banggakan ? Sarjana kah, nilai IP kah atau Skill kah ?. tidak ada yang salah mahasiswa lulus sempurna waktu dan tidak ada yang salah pun kalau ada mahasiswa yang tidak lulus sempurna waktu. Ada beberapa faktor yang mahasiswa yang tidak lulus sempurna waktu ada alasannya ialah malas, alasannya ialah kerja, alasannya ialah asik organisasi, tanggung jawab organisasi, atau ada juga yang nilainya anjlok alasannya ialah banyak sekali macam hal.

Yang salah hanyalah mereka yang tidak mau memanfaatkan waktu dikampus dengan baik dan benar. Beda orang beda pendapat, beda mahasiswa beda prinsip.