Palm, Sang Smartphone Legendaris Telah Hidup Kembali
Ingatkah kau di ketika Nokia masih berjaya? Ya, ketika ponsel berbasis sistem operasi Symbian masih menjamur ketika itu, ada beberapa merek yang mencoba untuk merangkak ke atas dengan menghadirkan solusi sistem operasi alternatif. Salah satunya yaitu Palm. Merek asal Amerika Serikat tersebut mencoba untuk menghadirkan smartphone, yang pada ketika itu lebih dikenal dengan personal digital assistant (PDA) dengan sistem operasi Palm OS. Namun apa daya, sebab satu dan lain hal sistem operasi tersebut kalah terkenal dengan kompetitornya menyerupai BlackBerry, Android, maupun iOS.
Menyusul BlackBerry yang dihidupkan kembali oleh TCL, secara mengejutkan Palm menghadirkan kembali sebuah smartphone di tahun ini. Sama-sama dibentuk oleh perusahaan asal Tiongkok tersebut, kali ini Palm hadir dalam sebuah perangkat mini yang memakai sistem operasi Android. Ya, tidak menyerupai BlackBerry atau Nokia yang mencoba peruntungan dengan smartphone berpapan ketik fisik ataupun berlayar besar, Palm tiba dengan ukuran yang cukup mini untuk smartphone masa kini, dengan layar hanya seluas 3,3 inci saja. Meskipun berukuran mini, namun ada banyak fitur yang disematkan ke dalam smartphone tersebut.
Salah satu fitur yang cukup mengesankan yaitu smartphone ini mempunyai kemampuan anti air dan debu. Ya, Palm telah mendapat rating IP68, artinya kau cukup kondusif kalau membawa smartphone ini basah-basahan ketika menjalani acara di luar ruangan. Selain itu, smartphone ini juga mempunyai kamera 12 megapiksel di belakang dan 8 megapiksel di depan. Kebutuhan fotografi kasual maupun swafoto kau tetap terpenuhi dengan kualitas foto "terbaik" berdasarkan Palm.
Gambar dari Instagram @palm. |
Menyusul BlackBerry yang dihidupkan kembali oleh TCL, secara mengejutkan Palm menghadirkan kembali sebuah smartphone di tahun ini. Sama-sama dibentuk oleh perusahaan asal Tiongkok tersebut, kali ini Palm hadir dalam sebuah perangkat mini yang memakai sistem operasi Android. Ya, tidak menyerupai BlackBerry atau Nokia yang mencoba peruntungan dengan smartphone berpapan ketik fisik ataupun berlayar besar, Palm tiba dengan ukuran yang cukup mini untuk smartphone masa kini, dengan layar hanya seluas 3,3 inci saja. Meskipun berukuran mini, namun ada banyak fitur yang disematkan ke dalam smartphone tersebut.
Salah satu fitur yang cukup mengesankan yaitu smartphone ini mempunyai kemampuan anti air dan debu. Ya, Palm telah mendapat rating IP68, artinya kau cukup kondusif kalau membawa smartphone ini basah-basahan ketika menjalani acara di luar ruangan. Selain itu, smartphone ini juga mempunyai kamera 12 megapiksel di belakang dan 8 megapiksel di depan. Kebutuhan fotografi kasual maupun swafoto kau tetap terpenuhi dengan kualitas foto "terbaik" berdasarkan Palm.
Gambar dari Instagram @palm. |
Secara spesifikasi, Palm membawa "jeroan" yang setara dengan smartphone kelas pemula lainnya. Sebut saja chipset Qualcomm Snapdragon 435, RAM 3GB, internal storage 32 GB, serta baterai berdaya 800 mAh. Terlihat biasa saja? Memang sih kalau kita merujuk pada situs resminya, Palm ini dirancang untuk menjadi smartphone sekunder yang sanggup melengkapi smartphone utama yang kau miliki ketika ini. Terbukti dengan adanya fitur sinkronisasi perangkat Verizon NumberShare, yakni satu nomor untuk perangkat utama dan perangkat Palm itu sendiri. Dengan fitur tersebut, kedua perangkat yang kau miliki seolah-olah mempunyai isi yang sama, sehingga kalau secara tidak sengaja kau meninggalkan perangkat utama di rumah, maka kau masih bisa mengandalkan Palm yang kau bawa. Bahkan di situs mereka pun, ada perbandingan antara Palm dengan smartwatch. Semakin memperkuat kalau Palm ini memang dirancang sebagai pemanis dari smartphone utama.
Jika kau menginginkan Palm, mungkin kau harus berharap lebih. Sebab, smartphone ini hanya akan hadir secara ekslusif bagi pengguna operator seluler Verizon di Amerika Serikat (sesuai dengan salah satu fiturnya, yakni Verizon NumberShare). Smartpone ini mulai sanggup dibeli seharga US$ 350 (sekitar 5,3 juta rupaj) untuk harga ritel penuh, atau US$ 300 (sekitar 4,5 juta rupiah) kalau kau melaksanakan kontrak di Verizon selama dua tahun. Tidak hanya itu, kau juga perlu mengeluarkan biaya tambahan sebesar US$ 10 untuk mengaktifkan fitur Verizon NumberShare.