Model Pembelajaran Sinektik
Sintaks : (strategi membuat sesuatu yang baru)
Fase 1 :
Deskripsi kondisi sekarang
Guru meminta akseptor didik mendeskripsikan situasi atau topik yang dilihatnya pada dikala ini
Fase 2 :
Analogi langsung
Peserta didik menyarankan analogi langsung, memilih, dan mengeksplorasinya
Fase 3 :
Analogi personal
Peserta didik “menjadi” analogi yang dipilihnya pada fase 2
Fase 4 :
Penekanan konflik
Peserta didik mengambil deskripsi pada fase 2 dan fase 3, menyarankan beberapa aksentuasi konflik, dan menentukan salah satu
Fase 5 :
Analogi langsung
Mengembangkan dan menentukan analogi pribadi yang lain menurut aksentuasi konflik
Fase 6 :
Memeriksa kembali kiprah awal
Guru meminta siswa kembali ke kiprah atau permasalahan awal dan memakai analogi terakhir untuk pengalaman sinektik
Sintaks : (strategi dua: membuat sesuatu yang gila menjadi dikenal)
Fase 1 :
Menyediakan input
Guru menyediakan warta atau topik baru
Fase 2 :
Analogi langsung
Guru menyarankan analogi pribadi dan meminta akseptor didik mendeskripsikan analogi
Fase 3 :
Analogi personal
Guru meminta akseptor didik “menjadi” analogi langsung
Fase 4 :
Membandingkan analogi
Peserta didik mengidentifikasi dan menjelaskan kesamaan antara materi yang gres dengan analogi langsung
Fase 5 :
Menjelaskan perbedaan
Peserta didik menjelaskan letak ketidaksesuaian analogi
Fase 6 :
Eksplorasi
Peserta didik mengeksplorasi kembali topik awal dengan memakai bahasanya sendiri
Fase 7 :
Mengembangkan analogi
Peserta didik menawarkan analogi sendiri dan mengeksplorasi kesamaan serta perbedaannya
Sistem Sosial :
Model ini cukup terstruktur. Guru memulai fase, namun akseptor didik sering menawarkan respons. Guru mendorong kreativitas akseptor didik
Prinsip Reaksi :
Mendorong keterbukaan, verbal kreatif. Menerima respons semua akseptor didik. Memilih analogi yang membantu akseptor didik menyebarkan pikirannya
Sistem Pendukung :
Tidak sistem pendukung khusus untuk model pembelajaran ini
Dampak :
Dampak instruksional dan pengiring model pembelajaran ini dideskripsikan sebagai berikut.
Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Baca Juga
1. Model Pembelajaran
2. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
3. Model Pembelajaran Bermain Peran
4. Model Pembelajaran Induktif
5. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
6. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
7. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
8. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Fase 1 :
Deskripsi kondisi sekarang
Guru meminta akseptor didik mendeskripsikan situasi atau topik yang dilihatnya pada dikala ini
Fase 2 :
Analogi langsung
Peserta didik menyarankan analogi langsung, memilih, dan mengeksplorasinya
Fase 3 :
Analogi personal
Peserta didik “menjadi” analogi yang dipilihnya pada fase 2
Fase 4 :
Penekanan konflik
Peserta didik mengambil deskripsi pada fase 2 dan fase 3, menyarankan beberapa aksentuasi konflik, dan menentukan salah satu
Fase 5 :
Analogi langsung
Mengembangkan dan menentukan analogi pribadi yang lain menurut aksentuasi konflik
Fase 6 :
Memeriksa kembali kiprah awal
Guru meminta siswa kembali ke kiprah atau permasalahan awal dan memakai analogi terakhir untuk pengalaman sinektik
Sintaks : (strategi dua: membuat sesuatu yang gila menjadi dikenal)
Fase 1 :
Menyediakan input
Guru menyediakan warta atau topik baru
Fase 2 :
Analogi langsung
Guru menyarankan analogi pribadi dan meminta akseptor didik mendeskripsikan analogi
Fase 3 :
Analogi personal
Guru meminta akseptor didik “menjadi” analogi langsung
Fase 4 :
Membandingkan analogi
Peserta didik mengidentifikasi dan menjelaskan kesamaan antara materi yang gres dengan analogi langsung
Fase 5 :
Menjelaskan perbedaan
Peserta didik menjelaskan letak ketidaksesuaian analogi
Fase 6 :
Eksplorasi
Peserta didik mengeksplorasi kembali topik awal dengan memakai bahasanya sendiri
Fase 7 :
Mengembangkan analogi
Peserta didik menawarkan analogi sendiri dan mengeksplorasi kesamaan serta perbedaannya
Sistem Sosial :
Model ini cukup terstruktur. Guru memulai fase, namun akseptor didik sering menawarkan respons. Guru mendorong kreativitas akseptor didik
Prinsip Reaksi :
Mendorong keterbukaan, verbal kreatif. Menerima respons semua akseptor didik. Memilih analogi yang membantu akseptor didik menyebarkan pikirannya
Sistem Pendukung :
Tidak sistem pendukung khusus untuk model pembelajaran ini
Dampak :
Dampak instruksional dan pengiring model pembelajaran ini dideskripsikan sebagai berikut.
Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Baca Juga
1. Model Pembelajaran
2. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
3. Model Pembelajaran Bermain Peran
4. Model Pembelajaran Induktif
5. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
6. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
7. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
8. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)