Model Pembelajaran Pemeriksaan Kelompok
Sintaks:
Fase 1 : Dihadapkan dengan situasi atau sebuah teka-teki (direncanakan atau tidak direncanakan)
Fase 2 : Eksplorasi reaksi terhadap situasi
Fase 3 : Merumuskan kiprah dan organisasi mencar ilmu (definisi permasalahan, peran, tugas, dan sebagainya)
Fase 4 : Belajar sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan berkelompok
Fase 5 : Menganalisis kemajuan dan proses belajar
Fase 6 : Melakukan kegiatan berulang
Sistem Sosial:
Pembelajaran ini didasarkan pada proses demokrasi dan keputusan kelompok. Suasana harus mendukung kegiatan belajar, di mana perundingan diperlukan oleh penerima didik. Pembelajaran dilakukan untuk membangun iklim kooperatif dalam penyelesaian persoalan secara demokratis.
Prinsip Reaksi:
Guru bertindak sebagai fasilitator dengan membantu penerima didik dalam merumuskan rencana, melakukan proses, mengatur kerja kelompok dan sebagainya. Peserta didik memilih jenis gosip yang diperlukan untuk menuntaskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, serta mengevaluasi hasil yang diperoleh secara berkelompok.
Sistem Pendukung:
Lingkungan mencar ilmu harus sanggup merespons atau mendukung kebutuhan penerima didik
Dampak:
Dampak instruksional dan pengiring model pembelajaran pemeriksaan kelompok
Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Baca Juga
1. Model Pembelajaran
2. Model Pembelajaran Bermain Peran
3. Model Pembelajaran Induktif
4. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
5. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
6. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
7. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
8. Model Pembelajaran Sinektik
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Fase 1 : Dihadapkan dengan situasi atau sebuah teka-teki (direncanakan atau tidak direncanakan)
Fase 2 : Eksplorasi reaksi terhadap situasi
Fase 3 : Merumuskan kiprah dan organisasi mencar ilmu (definisi permasalahan, peran, tugas, dan sebagainya)
Fase 4 : Belajar sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan berkelompok
Fase 5 : Menganalisis kemajuan dan proses belajar
Fase 6 : Melakukan kegiatan berulang
Sistem Sosial:
Pembelajaran ini didasarkan pada proses demokrasi dan keputusan kelompok. Suasana harus mendukung kegiatan belajar, di mana perundingan diperlukan oleh penerima didik. Pembelajaran dilakukan untuk membangun iklim kooperatif dalam penyelesaian persoalan secara demokratis.
Prinsip Reaksi:
Guru bertindak sebagai fasilitator dengan membantu penerima didik dalam merumuskan rencana, melakukan proses, mengatur kerja kelompok dan sebagainya. Peserta didik memilih jenis gosip yang diperlukan untuk menuntaskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, serta mengevaluasi hasil yang diperoleh secara berkelompok.
Sistem Pendukung:
Lingkungan mencar ilmu harus sanggup merespons atau mendukung kebutuhan penerima didik
Dampak:
Dampak instruksional dan pengiring model pembelajaran pemeriksaan kelompok
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Baca Juga
1. Model Pembelajaran
2. Model Pembelajaran Bermain Peran
3. Model Pembelajaran Induktif
4. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
5. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
6. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
7. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
8. Model Pembelajaran Sinektik
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
